Perbedaan Kultur Mahasiswa Jepang dengan Mahasiswa Indonesia

SUMENEPTIMES, MALANG – Kebiasaan dan karakter mahasiswa di berbagai negara tentu berbeda-beda. Katakan saja mahasiswa Jepang dengan mahasiswa Indonesia. Meski sama-sama berada di Asia, keduanya memiliki kultur yang amat berbeda.
Perbedaan karakter mahasiswa ini sebenarnya diawali dari perbedaan kultur kampus. Hal ini dinyatakan oleh Ketua Umum APPBIPA (Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia Penutur Asing) Jepang Prof. Suyoto. "Itu sebenarnya diawali dari perbedaan kultur kampus. Kalau di sana kan memang kampus itu sebagai rumah akademik yang dikelola 100 persen untuk pelayanan pembelajaran seluas-luasnya. Oleh karena itu mahasiswa pergi ke kampus itu niatnya tunggal mencari ilmu," ungkapnya saat ditemui di STIE Malangkucecwara (Kampus ABM) kepada MalangTIMES.
Di Jepang, semua fasilitas sudah didesain kampus untuk kepentingan mahasiswa. Sehingga, mahasiswa tidak lagi datang untuk kepentingan lain, misalnya hanya karena ingin bertemu dan ngobrol bersama teman.
Seperti yang kita ketahui, di Indonesia, apabila dosen tidak bisa mengajar, kebanyakan mahasiswa akan senang karena ada jam kosong. Namun tidak bagi mahasiswa Jepang. "Kalau misalnya jauh-jauh datang dosen tidak ada, kosong, mahasiswa sana ngamuk," ujarnya.
Salah satu alasannya ialah karena mahasiswa di Jepang tidak tinggal di sekitar kampus. Banyak dari mereka yang apabila kuliah, setiap harinya harus menempuh perjalanan dari 2 jam hingga 2,5 jam. Selain itu, mereka juga dididik oleh orang tua mereka dalam hal mengelola uang.
"Mereka benar-benar dididik oleh orang tua penggunaan uang itu dari kecil. Jadi perhitungan. Sehingga sebenarnya kalau 1 tahun sekian, tiap kali pertemuan dia akan dapat sekian. Sehingga kalau (pendidikannya) tidak berkualitas untuk apa dia bayar mahal-mahal kalau gurunya seperti itu," papar Suyoto.
Selain itu, mereka juga tidak mengenal jam karet. Begitu juga dengan pejabat atau atasan yang dianggap sebagai panutan. Mereka tidak pernah diistimewakan oleh mahasiswa apalagi memakluminya jika datang telat.
-
Dikabarkan Erupsi, Gunung Bromo Dipastikan Aman Bagi Wisatawan
Sempat dikabarkan mengalami erupsi yang di luar kewajaran, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menampik adanya informasi terkait status gunung Bromo yang naik menjadi siaga.
-
Panas, Dugaan Politisasi PKH Kembali Terjadi, Caleg Gunakan Pendamping Jadi "Timses"
Dugaan politisasi program keluarga harapan (PKH) terjadi di wilayah Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung.
-
Pemkab Temui Kemenpan, Bahas Gaji 113 P3K Tulungagung
Meski pendaftaran honorer kategori 2 (K2) menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) sudah dibuka oleh Pemkab Tulungagung, nyatanya rekrutmen P3K masih mengalami berbagai kendala.
-
Meresahkan Warga, TPS Disulam Menjadi Taman Kota
Pemkot akan menyulap lahan sekitar Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Kedopok, Kota Probolinggo, menjadi taman kota.
-
Terkait Kasus Pencabulan SDN Kauman 3, Kadisdik: Saya Minta Maaf
Kemarin (17/2), ratusan elemen masyarakat yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Tolak Kekerasan Seksual menggelar aksi di Dinas Pendidikan Kota Malang.
-
Unik, Lapas Banyuwangi Musnahkan HP Rampasan ke Dalam Aquarium
Lapas Banyuwangi memiliki cara tersendiri untuk memusnahkan telepon genggam atau HP rampasan dari warga binaan.
-
Wisata Desa di Kota Batu Ini Layak Dicoba, Disiapkan Pasar Tempo Dulu yang Transaksinya Pakai Mata Uang Sen
Wisata desa di Kota Batu terus berkembang dan berusaha menyuguhkan kreativitas-kreativitas baru.
-
Optimalkan Pendidikan Karakter, DPRD Kabupaten Blitar Akan Buat Perda
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blitar, segera mengusulkan Perda Tentang Pendidikan Karakter. Kurikulum pendidikan karakter sejatinya sudah diterapkan di Kabupaten Blitar sejak tahun lalu melalui Perbup.
-
Ibu Nyai se Tapal Kuda Deklarasi Dukung Jokowi-Ma’ruf Amin
Ibu Nyai se Tapal Kuda melakukan deklarasi dukung calon Presiden dan wakil Presiden nomor urut 01 Jokowi-KH. Ma’ruf Amin, Selasa (19/2/2019). Deklarasi yang berlangsung di Gedung Serbaguna di Jalan PB.
-
Wali Kota Kediri Tegaskan, Musrenbag Harus Sesuai RPJMD dan Pembangunan yang Sustainable
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengingatkan agar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) harus sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Kediri.
-
Percepat Pelayanan, Dispendukcapil Pemkab Blitar Gelar Rakor
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Blitar gelar rapat koordinasi dengan aparat kecamatan, desa dan kelurahan se Kabupaten Blitar, Senin (18/2/2019).
-
12 Ribu Warga Kota Probolinggo Belum Punya KTP Elektronik
Dipastikan, pada pemilu 17 April nanti, ada 12 ribu warga Kota Probolinggo yang tidak nyoblos.
Informasi pemasangan iklan
hubungi : info[at]sumeneptimes.com | marketing[at]sumeneptimes.com